Senin, 18 April 2011

Sebuah Jeda

Di antara banyaknya aktivitas yang tertanda di buku agenda...

pikiranku melayang ke kejadian itu

dalam hari-hari menjelang kematian-Mu

apakah gerangan yang ada di benak-Mu wahai Yesus?

apakah Kau cemas?

apakah Kau takut?

apakah Kau tahu akan dikhianati?

bagaimana perasaan-Mu kala itu?

Dari kesaksian Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes

Kau dikabarkan mengisi hari-hari menjelang kematian-Mu dengan tetap berkarya

mengajar dan menyembuhkan

berkotbah dan memulihkan...

adakah Kau sedih kala itu?

apakah Kau tahu bahwa jalan yang Kau pilih itu dinilai bodoh dan lemah oleh mereka?

sungguh aku tidak mampu membayangkan beragam ekspresi yang barangkali berkecamuk dalam dada-Mu...

sungguh aku tidak mampu membayangkan senyum yang Kau tebar kepada mereka yang hari itu berteriak "Hosana..hosana!" dan beberapa hari kemudian berseru kesetanan, "Salibkan Dia! Salibkan Dia!"

Merenungkan-Mu siang ini...

membuatku bercermin diri...

bukankah aku seringkali sulit tersenyum ketika berhadapan dengan mereka yang tidak menyenangkan?

bukankah aku seringkali sulit untuk tetap tegar dalam berkarya?

bukankah aku seringkali mudah merasa cemas?

bukankah aku seringkali sulit mengampuni mereka yang pernah mengkhianati aku?

Merenungkan-Mu siang ini...

membuatku berbisik...

"Ya Kristus Tuhan ku...berjalanlah terus di depanku...supaya aku ikut langkah-Mu satu per satu..."

 

day by day...day by day

o dear Lord this is what i pray

to see Thee more clearly

to love Thee more dearly

follow Thee more nearly....

day by day....

follow Thee more nearly....

day by day....

amin....

 

 

(sebuah jeda di tengah tugas-tugas yang menyenangkan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar