Rabu, 30 Mei 2012

#cuma di Indonesia#

Sepekan belakangan ini saya gerah dengan pemberitaan media massa tentang batalnya konser Lady Gaga si Mother Monster. Jujur saja saya bukan "anaknya" si Mother Monster dan bukan penggemar fanatiknya. Saya cuman gerah dengan slogan-slogan keagamaan yang dipasang di sana-sini. Dengan meneriakkan nama Tuhan seolah-oleh dengan demikian maka tuiiingg....zipppp...konserpun batallah. Dan yang bikin saya gerah luar biasa adalah kekonyolan yang dilakukan oleh sebagian anak bangsa yang mengatasnamakan diri "paling bermoral" dan bersikap sebagai "polisi moral". Mengapa konyol? kan hak setiap orang untuk menyampaikan aspirasinya?

Iya, betul itu. Tetapi yang saya heran termangu-mangu adalah mengapa kalau soal selakangan saja negara ini berontak dan menggeliat? bagaimana dengan soal perut keroncongan, badan basah kuyup kena hujan karena atap sekolah tak lebih baik dari kain rombeng? hak atas tanah dibiarkan menggantung di udara tanpa jawaban? bahkan hak untuk berdoa kepada Tuhan pun dibiarkan ditindas?

Justru semangat sebagian orang untuk menentang konser lady gaga membuat saya tertawa terbahak-bahak. seolah saya sedang menyaksikan "komedi situasi" yang penuh banyolan mengocok perut.

Sebagian orang sibuk menuding konser tersebut adalah biang kemaksiatan. Akan meracuni akhlak bangsa (akhlak bangsa yang mana saya mau tanya, tolong dijawab?). Membuat generasi muda menjadi penyembah setan. Argumentasi yang mereka sodorkan bagi saya argumentasi yang kacangan dan cenderung reaktif. Mengapa? Kalau mau bilang soal biang kemaksiatan, saya kira orang paling oon di Indonesia juga bisa menunjukkan biang kemaksiatan itu di gedung yang katanya tempat menggodok suara rakyat. Di sanalah berbagai macam adegan dimainkan. Mulai dari rapat yang dihadiri oleh om-om yang otaknya sudah diinfeksi dan dikendalikan hasrat seksual. Sehingga yang sana rapat, yang sini sibuk merapatkan celana dan menonton video porno. Belum lagi yang sibuk lobi sana-sini demi "apel washington" atau "apel malang". Dan banyak lagi kemaksiatan yang tentunya akan lain kalau dinding ruangan itu sendiri yang bicara seandainya ia punya suara dan belum dibeli suaranya.

Kalau dibilang meracuni akhlak bangsa dan perlu dibasmi, sebenarnya saya mau bertanya apa itu akhlak bangsa? barangkali saya mewakili sekian banyak orang bodoh di Indonesia yang kurang paham artinya akhlak bangsa karena terlanjur saban hari saya disodori adegan kekerasan, kejumawaan, penindasan, teriakan, kecaman dari seluruh pelosok negeri ini. Jadi apa itu akhlak bangsa yang musti dirawat dan dijaga baik-baik?

Kalau takut meracuni akhlak bangsa-apapun definisi akhlak bangsa saya pikir lakon yang dimainkan para pemangku kekuasaan dimanapun berada adalah lelakon yang meracuni akhlak bangsa. Bayangkan saya dengan merogoh kocek sekian, keinginanmu diloloskan. Dengan mengkhianati kebenaran dan keadilan kau dapat melenggang bebas tanpa beban. Dan banyangkan kalau yang beginian ini bercokol dan berbuah lebat di benak anak bangsa generasi penerus negeri ini?? ngeri kan... jadi siapa yang mesti dibasmi? jadi apa yang mesti dimusnahkan?

Kalau dikatakan konser lady gaga menjadikan mereka penyembah setan. bagi saya siapapun orang yang menjadikan kehidupan orang lain sengsara, tertindas, takut, miskin, dan penuh penderitaan adalah para penyembah setan. Jadi sebenarnya tanpa kehadiran Lady gaga pun negara ini sudah jadi penyembah setan. Lihat saja berapa banyak jumlah kasus orang-orang, kelompok yang dibuat sengsara. Bukan cuman untuk hidup bahkan untuk berdoa kepada Tuhannya pun dibuat sengsara. Lihat berapa banyak orang dan komunitas yang dibuat tertindas dan makin tergilas tanpa bekas? lihat berapa banyak orang dan kelompok yang hidup dalam teror ketakutan? dan berapa banyak orang dan komunitas yang masih bergulat dengan perut keroncongan? ada banyak...

 

Adalah lebih bijak ketika kita tidak sibuk menudingkan jari telunjuk kita dan memberi label kepada orang atau kelompok lain sebagai yang  SESAT, PENYEMBAH SETAN, PERUSAK AKHLAK BANGSA DAN BIANG KEMAKSIATAN.

Adalah lebih bijak kita menunjuk ke dalam relung hati terdalam dan mendengarkan suara hati kita bicara tentang siapa kita sebenarnya dan apa yang kita perbuat selama ini pada orang lain...

Lepas dari segala atribut nyentrik yang dibawakan oleh Lady gaga, ia adalah seniman, ia adalah manusia yang memilih berkarya dengan jalan yang berbeda dari yang lain. Ketimbang ribut soal penampilan lady gaga, lebih baik kita bersama-sama melihat ke dalam hati kita masing-masing...melihat sekitar kita... dan berhentilah mengecam orang lain tapi mulailah berbuat sesuatu demi kebaikan orang lain sama sperti yang diajarkan oleh Muhammad A.S, Yesus Kristus, Buddha, dan masih banyak lagi yang lain...

 

 

 

 

 

wonosobo. mei 2012

Y. defrita R.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cerita dari sepotong roti...

Siang itu Jogja memang panas bukan kepalang. Entah karena saya sudah terlampau lama ngadem di pucuk gunung atau memang hari ini matahari terlalu bersemangat bersinar. Entahlah, tetapi adik saya Lydia mengajukan usul yang langsung tanpa saya pikir panjang saya iyakan saja. Maklumlah sengatan panas matahari kadangkala mempengaruhi otak saya. Dia mengajak saya mengunjungi toko roti kuna. Demikian dia bercerita pada saya. Dalam hati saya berdoa semoga roti yang dijual di sana bukanlah roti "renik" dari tahun antahberantah. Rasanya ini juga pengaruh panas matahari yang bikin otak saya rada "keblinger" imajinasinya.

Setelah memarkir motor, dengan gaya tour guide Lydia mengajak saya memasuki sebuah toko yang bersandingan dengan toko bunga. Di depan toko yang dimaksud Lydia terpampang tulisan "TOKO ROTI JAKARTA". Tokonya tidak terlalu besar dengan desain yang modern minimalis. Ditandai dengan banyaknya penggunaan stainless steel pada pegangan pintu masuk, pada rak-rak penyangga roti. dan di salah satu dinding toko di bagian dalam ditutup oleh kaca yang dipotong dan disusun mirip bata. Sebuah penataan yang futuristik untuk ukuran toko roti. Saya mulai bergerilya di sana. Bertanya ini dan itu. Maklum semua nama roti di sana menggunakan bahasa belanda, sementara lidah saya lidah jawa. Jadi daripada lidah saya salah urat dan salah sebut maka sebaiknya telunjuk saya yang bertugas dan seorang karyawan menyebutkan nama-nama yang disatroni telunjuk saya.

Desain rotinya jauhlah dari kesan desain interior dan eksterior toko yang furturistik. rotinya dibentuk sederhana persis seperti kue-kue buatan nenek dan tante saya. Baunya? hmmm...janganlah dibandingkan dengan gerai-gerai toko roti di mall itu. Roti ini tidak menguarkan bau yang macam-macam. Rasanya? standard bahkan cenderung tradisional. Sungguh jarang saya jumpai roti yang menggunakan sukade, kalau kayu manis mungkin masih banyak ya. Dan ketika saya menggigit roti isian daging. Saat itu juga saya tahbiskan toko roti ini sebagai yang paling enak!. Isian dagingnya tidak macam-macam. Tetapi rasa bawang putih, merica, dan cincangan yang halus membuat saya lupa kalau saya sedang menyantap roti isi daging. Benar-benar enak! Anda harus coba. Belum lagi roti selai kopinya...sederhana dalam bentuk dan rasa, tapi itulah roti yang muncul apa adanya tapi berkesan di lidah dan hati.

Setelah puas nunjuk sana-sini saya bertanya pada karyawa yang sedari tadi setia menyebutkan aneka nama roti berbahasa belanda tadi. Dari dia lah saya tahu bahwa saya sedang berada di toko roti yang sudah ada sejak tahun 1924. Untuk tahun ini, si karyawan sempat salah sebut. dia bilang 1942, lalu datanglah si pemilik dan meralat menjadi 1924. Respon saya, "hebat, Indonesia belum merdeka sudah berani bikin roti holland punya!"

Roti yang dibuat tidak banyak variannya dan roti yang tidak habis saat itu akan langsung dibuang tidak akan dijual lagi keesokan harinya. Ahhh...sebuah totalitas dalam berkarya.

Menikmati roti buatan mereka bagi saya bukan hanya menikmati kesederhanaan sepotong roti di tengah maraknya roti-roti yang sibuk berdandan biar laku dijual, tetapi menikmati KOMITMEN, KONSISTENSI, dan CINTA pada apa yang dikerjakan. Komitmen mereka untuk tetap menghidupkan roti dari tahun 1924 dan memperkenalkannya pada lidah manusia modern saat ini bukan perkara mudah. Saya menduga mereka juga pernah tergiur untuk merubah haluan dan bersama-sama berarak dalam rombongan roti-roti centil aneka rasa dan warna iti. Konsistensi mereka dalam menjaga kualitas bahan roti, rasa dan resep juga bukan perkara mudah. Naik turunya harga pangan jelas mempengaruhi tekad mereka untuk tetap menyajikan roti berkualitas. Belum lagi tergiur untuk membuat aneka varian roti yang menarik pembeli lebih banyak ketimbang mempertahankan bentuk roti yang jadul dengan branding style yang jadul pula. Dan mereka pasti berjuang habis-habisan karena mereka mencintai roti-roti sederhana dan bersahaja yang dilahirkan sejak 1924.

Mengunyah roti buatan mereka, bagi saya, adalah mengunyah pelajaran tentang arti komitmen, konsistensi dan cinta pada yang kita kerjakan.

 

 

 

Wonosobo, akhir mei 2012

Y. defrita R.

#cerita dari perjalanan saya ke jogjakarta. kalau Anda berminat mendatangi toko roti Jakarta alamatnya di jalan jlagran 7 jogjakarta di samping (walau tidak persis) HOTEL KOTA depan stasiun tugu#

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 21 Mei 2012

dua puluh lima...

Dua puluh lima tahun bukan sekedar jajaran angka dua puluh dan angka lima semata...

dua puluh lima tahun bukan sekedar saksi bisu perjalanan hidup anak manusia...

dua puluh lima tahun yang menyimpan banyak kisah...

dua puluh lima tahun yang membuatku menoleh kembali...

melemparkan pandangan melintasi gunung, lembah dan ngarai yang kelam...

menyaksikan kawan dan rekan yang berjalan beriringan mengukir cerita...

mendengarkan tawa dan tangis yang memberi warna...

dua puluh lima tahun aku melintasi waktu...

 

Dua_puluh_lima

dua puluh lima tahun yang membuatku belajar melihat ke depan dengan mantap...

dua puluh lima tahun yang mengajariku berjalan perlahan-lahan namun pasti...

dua puluh lima tahun yang memberiku jeda untuk menikmati hidup sepenuhnya...

dua puluh lima tahun yang tidak akan pernah sama lagi...

 

ku pandangi angka enam belas dan dua puluh lima...

penanda abadi akan jejak usiaku saat ini....

sayup-sayup ku senandungkan syukur kepada Dia Sang Pemilik Umur....

 

 

 

 

 

 

Wonosobo, mei 2012

Y. defrita R.

Candle4
*hadiah untukku*

 

Jumat, 11 Mei 2012

kan ku bangunkan....

Flymeeeee

Kan ku bangunkan fajar

dan ku tatap terbitnya sang surya...

yang sirnanya menerangi hidup...

dan membangunkan harapan...

harapan yang bagi sebagian orang tak ubahnya impian konyol...

tapi bagiku ia  sayap yang mengembang bebas...

membawaku terbang keluar dari sini...

terus terbang melewati ketidakpastian demi ketidakpastian...

terus terbang tanpa lelah...

demi mendengar kabarmu...

 

kan ku bangunkan fajar...

dan ku tatap terbitnya sang surya...

bersama sayap harapan

kan ku terima apapun yang hidup persembahkan hari ini....

 

 

 

Wonosobo, 11 mei 2012

y.defrita r.

untuk setiap hati yang masih berharap kabar dan kondisi dari para kekasih jiwa mereka yang menjadi korban jatuhnya pesawat sukhoi superjet 100...harapan adalah kekuatan untuk menjalani dan bahkan menerima apapun juga yang hidup sodorkan pada kita...

 

Kamis, 10 Mei 2012

menanti di ambang fajar...

Hari ini sama seperti hari-hari yang lalu...

matahari masih akan menjumpaiku dari ufuk timur...

berdiri di sini menunggu sinarnya menyapa...

tapi kali ini aku berdiri di sini bukan sekedar menunggu sinarnya menyapaku...

tetapi menunggu kabar dari mu...

dan menunggu kedatanganmu...

kalau saja aku salah satu dari kawanan burung yang terbang rendah menjemput fajar...

ku pastikan aku ada di sisimu saat ini...

kalau saja aku penguasa waktu, akan ku hentikan detiknya demi dirimu...

apa saja akan ku lakukan...

demi dirimu...

tapi hari ini,

ketika pagi begitu menggingit...

kabut seakan menggelayuti hatiku...

ku rasakan kekosongan luar biasa...

tidak ada sapamu...

tidak juga senyum pagimu...

sebersit kecemasan menyeruak...

sudah ku tahankan...

tapi tak kuasa ku bendung...

bagaimana kalau setiap menanti sinar fajar aku berdiri sendiri di sini?

bagaimana kalau setiap senja tiba aku terpaku membeku di sini sendiri?

dan masih ada sejuta bagaimana yang menanti jawaban...

tapi hanya sepi yang ku jumpai di embun pagi yang membelai rumput...

hanya ada aku dan sinar fajar yang perlahan menatapku...

sayang kau tak ada di sini...

 

 

bersama dengan ratusan burung yang terbang rendah menjemput fajar...

bersama dengan angin pagi yang berhembus dingin...

bersama dengan cinta dan iman yang ku genggam erat....

aku harap kau baik-baik saja di sana...

ya Sumber Cinta dan Kehidupan...

pemilik musim dan perubahan...

dengarlah aku....

 

aku menunggumu pulang...

aku selalu menunggumu...

 

 

 

 

 

 

 

Wonosobo, 10 mei 2012

Y. Defrita Rufikasari

*untuk setiap hati yang menantikan kabar kepulangan para kekasih jiwa mereka yang menjadi korban pesawat Sukhoi..Allah segala iman mendengarkan kalian dan menguatkan kalian melewati masa yang sukar ini...you are not alone, God of all faith always be with you by His many ways...we pray be with you...*