Sabtu, 10 Maret 2012

PUASA

Normal 0 false false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

 

[[posterous-content:pid___0]]

MATIUS 6:16-18


 

Kita sering mendengar kata puasa dan bahkan mungkin kita juga sudah sering melakukan praktik puasa. Tetapi puasa itu apa dan bagaimana, barangkali tidak semua memahaminya. Maka melalui pemahaman Alkitab saat ini kita akan menggali seluk beluk puasa.

1.       Macam-macam puasa di dalam Perjanjian Lama

a.       Puasa pada Hari Perdamaian (Im 16:29-31; Bil 29:7)

Kata yang digunakan adalah ta’anit yang berarti merendahkan diri. Hari pendamaian ini dirayakan 1 tahun 1 kali pada bulan ke-7 tanggal 10. Pada hari pendamaian orang merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban. Lama puasanya hanya satu hari.

b.      Puasa ketika perang

·         Israel puasa di Bethel ketika perang melawan bani Benyamin (Hak 20:26)

·         Di Mizpa dalam perang melawan Filistin (I sam 7:6)

c.       Puasa ketika orang yang kita kasihi sakit

Daud berpuasa ketika anaknya sakit (2 Sam 12:16)

d.      Puasa ketika orang yang kita kasihi meninggal dunia

·         Kota Yabesh-Gilead berpuasa selama 7 hari untuk Saul yang meninggal dunia (I Sam 31:13, I Taw 10:12)

·         Daud dan orang-orang berpuasa untuk Saul dan Yonathan (2 Sam 1:12)

e.      Puasa untuk meminta pengampunan dari Allah

·         Muasa puasa 40 hari karena dosa Israel (Ul 9:15-18)

·         Ahab puasa agar diampuni (I Raj 21:17-29)

·         Ninewe puasa setelah dengar berita dari Yunus (Yun 3:4-10)

·         Daniel puasa setelah mengakui dosa-dosa Israel (Dan 9:3-5)

·         Puasa yang dilakukan oleh seluruh penduduk ketika Ezra membacakan hukum-hukum (Neh 9:1-3)

f.        Puasa ketika merasa terancam

·         Yosafat puasa ketika terancam Edom (2 Taw 20:3)

·         Ezra mengajak puasa orang-orang di pembuangan ketika mereka hendak kembali ke Israel (Ez 8:21)

·         Nehemia puasa ketika ia mendengar kabar tentang kondisi Israel (Neh 1:4)

·         Orang-orang Yahudi puasa ketika mendengar dekrit yang dikeluarkan oleh Naaman (Ester 4:3)

·         Ester dan Mordekhai puasa sebelum menemui Raja (Ester 4:16)

g.       Puasa ketika memperingati suatu peristiwa

·         Pembunuhan Gedaliah (2 raj 25:23-26)

2.       Lamanya berpuasa

a.       1 malam               : Dan 6:18

b.      1 hari                     : I Sam 14:24, 2 Sam 1:12, Hak 20:26

c.       3 hari                     : Ester 4:16

d.      7 hari                     : I Sam 31:13, I Taw 10:12, 2 Sam 12:16-18

e.      14 hari                   : Kis 27:33-34

f.        21 hari                   : Dan 10:3-13

g.       40 hari                   : Kel 34:28, Ul 9:9, I Raj 19:8, Mat 4:2, Luk 4:2

3.       Makna puasa di dalam Perjanjian Lama

·         Bukti lahiriah dukacita (I Sam 31:13, 2 Sam 1:12, Neh 1:4)

·         Pernyataan pertobatan baik secara kolektif maupun secara individual (I Sam 7:6, I Raj 21:27, Neh 9:1-2)

·         Ganjaran yang ditimpakan kepada diri sendiri dan agar mendapatkan bimbingan serta pertolongan dari Allah (Kel 34:28, Ul 9:9, 2 Sam 12:16-23)

·         Tapi ada pula orang-orang yang berpikir jika puasa itu membuat doa mereka terdengar. Terhadap pemahaman yang terakhir ini para nabi seperti Yesaya dan Yeremia sangat menentang dan mengatakan bahwa puasa mereka itu sia-sia belaka (Yes 58, Yer 14:11-12, Zak 7)

·         Puasa bukan ajang show off tetapi puasa adalah perendahan diri di hadapan Tuhan dan pelayanan kasih terhadap sesama.

4.       Puasa di dalam Perjanjian Baru

Ø  Gereja Antiokhia yang berpuasa dalam rangka Paulus dan Barnabas yang akan pelayanan keluar (Kis 13:1-13)

Ø  Penetapan penatua (Kis 14:23)

Ø  Puasa yang dilakukan oleh Paulus (2 Lor 11:23-27)

Ø  Puasa pada hari pendamaian (Kis 27:9)

Ø  Puasa senin dan kamis yang dilakukan oleh orang-orang Farisi. Puasa senin dan kamis yang mereka lakukan konon karena mereka beranggapan bahwa Musa naik ke Sinai hari kamis dan turun hari senin.

Bahasa yunani untuk puasa adalah nesteuo yang berarti tidak makan untuk menunjukkan ketergantungan kepada Allah dan menundukkan diri pada kehendakNya.

5.       Matius 6:16-18

ü  ayat 16

“jangan muram”

Jangan muram atau skuthropos juga berarti jangan bermuka sedih. Orang-orang Farisi pada umumnya berpuasa dengan menampilkan muka yang sedih, muram.

“jangan mengubah air muka”

Mereka pada umumnya akan menghitamkan sudut-sudut mulut dan bagian bawah mata dengan arang. Pengubahan air muka ini dimaksudkan sebagai tanda atau bukti yang mengatakan bahwa puasa yang mereka lakukan itu sangat berat.

“mereka sudah menerima upah mereka”

Diambil alih dari formula yang biasanya dituliskan di kwitansi sebagai pengakuan bahwa orang yang memberikan kwitansi itu telah menerimanya. Maka kalau orang-orang Farisi puasa dan wajahnya dibuat sedih, muram dan menggunakan abu di sudut-sudut bibir dan bawah mata untuk dilihat orang maka mereka menerima upah mereka yaitu pujian dari sesama manusia.

ü  ayat 17-18

Orang-orang Yahudi jika puasa tidak bercukur, tidak menggunakan minyak rambut tetapi menggunakan abu di sudut-sudut bibir dan bawah mata, serta tidak melakukan hubungan seksual dan hanya mencuci 1 pakaian saja per hari. Maka menyaksikan motivasi puasa orang-orang Yahudi, Yesus meminta murid-muridNya untuk memiliki motivasi puasa yang berbeda yaitu biarlah Allah yang tahu puasa kita. Bukan berarti puasa itu dilakukan sembunyi-sembunyi tetapi janganlah pamer seolah-olah kalau puasa, maka kita lebih beriman, lebih rohani.

“Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu..”

Biarlah hanya Allah Bapa yang tahu apa motivasi kita puasa, bagaimana sikap kita sehari-hari selama ini dan biarlah Bapa yang membalasnya kepada kita.

Kesimpulan

§  Puasa bukanlah agar kita dilihat dan dianggap saleh dan suci oleh orang lain

§  Puasa juga bukanlah ritual

§  Puasa bukanlah “alat” yang menjamin doa-doa kita terjawab.

§  Puasa tidak diwajibkan tetapi lebih merupakan sebuah pilihan

§  Yang terpenting motivasi puasanya.

Yaitu puasa yang dilakukan dengan hati yang bersih di hadapan Allah sebagai perwujudan penyerahan diri kepadaNya dan melakukan kehendakNya lewat sikap hidup sehari-hari.

 

------o0o------

Y.defrita.R.

dibawakan pada Pemahaman Alkitab tanggal 15 Februari 2012 di GKI Maulana Yusuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar