Sabtu, 25 Februari 2012

Hamster-part II

p { margin-bottom: 0.08in; }


Hamster_lucu

Setelah mama hamster tiba di kost dan mulai beraktifitas seperti biasa dan termasuk hamster2nya, entah mengapa saya merasa tenang. Ketenangan yang aneh. Tapi mungkin juga dipicu karena rindu saya pada hamster2 itu sudah terpuaskan. Bayangkan saja kandang hamster itu sekarang ada tepat di bawah jendela kamar saya. Gak usah ditanya gimana baunya ya. Tetapi tetap saja saya merasa tenang dan senang.

Kemarin pulang dari rendevouz dengan adik-adik tingkat dan teman saya, saya mendapati bahwa mama hamster sedang bertualang entah kemana. Dia pergi dan hanya meninggalkan catatan di atas kandang hamster demikian bunyinya:

ADA 3 KANDANG, MAKANANNYA DI RAK SEPATU, BAWAH KANDANG

-THX-

NN (nama disamarkan-penulis)

Saya tidak tahu itu catatan ditujukan kepada siapa. Dan saya sebagai tetangga kamarnya juga tidak tahu dia pergi kemana dan akan kembali kapan.

Tanpa disengaja saya mengamati hamster-hamster yang berjumlah 8 ekor (4 dewasa, dan 4 anak-anak hamster) dan menemukan bahwa botol minum bapak hamster 1 sudah habis. Teman saya dengan sigap mengisi botol hijau itu dengan air dan segera memberikan kepada ibu hamster galau yang rupanya kehausan sedari tadi. Menyaksikan ibu hamster galau dan ke-4 anak-anaknya (1 albino hehehe unyu-unyu) yang lagi minum saya geli sendiri. Mereka persis kayak gak pernah minum 3 hari. Gak usah jauh-jauh ke Etiopia buat tahu rasanya orang kehausan dan minum, lihat ibu hamster ama anak-anaknya minum aja udah “ngeh”. Saya yakin kalau bapak hamster 1, ibu hamster galau dan ke-4 anak mereka bisa ngomong, saya ngebayangin mereka akan bilang gini:

Ibu hamster galau (IHG): aduuhhhhh enaknyaaaa akhirnyaaaa minum juga…seharian puasa air sekarang ada yang baik hati ngasih minum. Beda ya ama juragan kita.

Anak 1 : mami, gantian dong…aku kan juga haus

Anak 2 : ihhh kakak, udah dong minumnya gantian aku

Anak 3 : minggir-minggir aku juga haussssss…

Anak 4 : kakak-kakakku apakah kalian sudah selesai minum? Giliranku ya sekarang (ini hamster paling unyu-unyu sekaliii very very mini)

Bapak hamster di kandang bawah: akhirnya ini tempat minum diisi juga…hmmmmm ceglukkk ceglukkk ahhhh ada tenaga buat tritmilll

Serempak : terimakasih mbak ethaaaaaaa……

Wkwkwkkwkwkwkwkwkwkwkkw :D

Bermula dari ngasih minum dan entah gimana ihwalnya bersambut kepada kesadaran bahwa itu kandang hamster warna pink (selanjutnya disebut pink house) yang dihuni sama ibu hamster galau dan ke-4 anaknya bau, pengap dan atapnya berair, saya panik. Saya langsung ngebayangin berada di pink house itu seharian, panas, gerah, pengap, dan baunyaaaaaa yang amat sangat tak terhankan. Entah apakah saya ini termasuk mahluk yang terlalu peka atau terlalu menganggap hamster sebagai sesama saya…ahhhhhhhhhh jadi melow gak jelas gara-gara hamster hehehehehe. Tapi akhirnya temen saya dengan sigap membuka itu kandang dan dia rela nungguin di ruang makan biar si ibu hamster galau gak kabur karena tutup pink house di buka. Saya cuman mikir sampai kapan temen saya dengan setia nongkrong di ruang makan demi si hamster itu. Akhirnya terdorong oleh rasa belas kasihan dan merasa senasib sepenanggungan sama si hamster, saya paksain nanya sama tetangga sebelah kamar lagi yang super duper diaaaammmmmm walaupun namanya adalah nama seekor burung kecil nan cerewet (gak ada hubungannya ternyata). Setelah dapat nomer handphone mama hamster saya mulai “mengadukan” perihal kondisi pink house yang hot dan super pengap. Dia berkali-kali bilang makasih dan maaf karena ngerepotin kami (nyadar juga dia ya, uhhhmmmm makanya jangan suka ninggalin peliharaaan yaaaahhh).Tiba-tiba tante hamster yang di lantai dua turun dengan wajah panik dan segera menuju ke pink house dan melihat keadaannya lalu naik lagi ke lantai dua dan turun membawa kain kasa dan lakban bening. Saya dan temen saya juga jarang banget ngobrol ma nih orang. Boro-boro senyum deh muka dia jutek luar biasa. Tapi gara-gara hamster kami bertegur sapa dan melempar senyum (gimana caranya senyum terlempar ya wkwkwkwkwkwk).

Mulailah tante hamster “bedah rumah” pink house. Bergulat satu jam dengan kain kasa akhirnya tante hamster pun rampung merenovasi pink house. Kini ibu hamster galau dan ke-4 anaknya dapat menghirup udara segar dengan bebas. Uahaaaaaaaa…..saya ngebayangin ada di dalam the new pink house…uhmmmmm betapa leganya dan segarnya sekarang hehehehhee….makasih tante hamster. Tante hamster kelelahan tetapi ibu hamster galau dan ke-4 anaknya pun dapat menghirup udara segar. Saya dan teman saya pun tenang J

Dari persitiwa bersama para hamster malam ini saya belajar bahwa sesungguhnya benarlah lagu

Kalau kau benar-benar sayang padaku

Kalau kau benar-benar cinta…

Cinta itu bukanlah main-mainan

Tapi kenyataan…

Semua bisa bilang sayang

Semua bisa bilang cinta

Apalah artinya sayang tanpa pengorbanan

Si mama hamster yang gaulllll abissss itu emang cinta ama 8 hamsternya. Dia kasih nama mereka satu-satu. Bahkan ada yang dikasih nama seorang artis korea, sungguh malang nasib artis itu kalau dia tahu namanya dijadikan nama hamster wkwkwkwkwkwkwkwk :D Tapi perasaan cinta kan gak cuman lahir lewat pemberian nama doang…gak Cuman lewat pemberian makanan atau minuman doang. Perasaan cinta juga diwujudkan dalam hal memperhatikan kenyamanan dan kelayakan tempat tinggal the eight hamster family juga. Dan yang pasti gak asal ninggal hamster gitu aja hanya dengan secarik catatan informasi tempat makanan hamster dimana. Kalau melihara hewan jangan cuman seneng ngedandanin doang dan ngasih nama tapi yang pasti be responsible dong JGak cuman dalam relasi ma hamster doang ya. Relasi dengan sesama juga gitu. Gak asal ngumbar cinta sana sini tapi juga perhatiin dong kenyamanan orang lain, perhatikan kebutuhan orang itu apa dan apa yang bisa kita lakukan. Semua orang bisa mengumbar kata cinta dan sayang tapi gak semua ngerti artinya dalam sikap hidup sehari-hari. Gak ngerti konsekuensinya. Dan cuman mikir senengnya doang.

Sekali lagi dari mahluk kecil berbulu yang hobi nggigit (saya) ini saya belajar J

Makasih the eight hamster family….

Y. defrita R.

Bandung, 24 Februari 2012

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar