Senin, 15 Maret 2010

JANGAN PANGGIL AKU CINA!!!



Mata sipit, kulit kuning bersih,wajah khas Mongolia

dan kau panggil aku cina.

Kau anggap kami pendatang di negerimu

dan kau panggil aku cina.

Hidup kaumku memang jauh beda denganmu

Kami jadikan kaki sebagai kepala dan kepala jadi kaki

Demi menaklukan nasib,

Tak hendak menggantungkan nasib pada emas batangan

Tak ada salut untuk pergulatan kami menaklukan tanah ini

Kau justru tersulut dengki

Dan kau panggil aku cina.

Hidup ku tak semudah hidupmu,

Bahkan untuk mengurusi kartu tanda penduduk saja kami diperlakukan beda

Dan kau panggil aku cina.

Segala macam masalah yang ada di negeri ini

kau tuding aku penyebabnya,

dan kau panggil aku cina.

Berapa banyak perempuan yang kau panggil babi cina dan kau gagahi dalam kerusuhan itu?

Dan kau panggil aku cina!

Kau panggil kami anjing!

Kau sebut kami babi!

Apa salah kami?

Apa karena kami bermata sipit, berkulit kuning bersih dan berwajah khas Mongolia?

Salah siapa?

Dan kau panggil aku cina!

Sampai kapan aku menjadi anak tiri di negeri ini sementara di tanah leluhurku aku pun tak dianggap murni.

Dan kau tetap memanggilku cina!

Sekarang orang bilang jaman sudah berubah…

Tiap orang boleh beribadah dengan leluasa

Tradisi leluhur kami mulai disambut di sini…

Tetapi perih yang kau buat masih ada

Dan sayup-sayup aku mendengar kau masih memanggilku cina…

Jangan panggil aku cina…

Aku orang Indonesia…

Awal Januari 2010

Banyu Urip

Defrita



note: i've been posting these article on my facebook

2 komentar:

  1. Yup benar kadang kita masih diperlakukan beda.. Papaku melarang aku sekolah di sekolah negeri, keluarga besarku tidak ada yang berani masuk sekolah negeri, tapi aku melanggar "aturan keluarga" ini. Dan hasilnya... kadang sakit bgt kalo ada temen yg menyinggung2 SARA/rasis... Bahkan sekarang saat aku sdh lulus, aku bekerja di sebuah instansi pemerintah. Sesuatu yang berat bgt aku hadapi di sini, karena mungkin aku kurang muslim & wajahku kurang indonesia u/ ada di instansi pemerintah.. Tapi aku punya keyakinan, kalo Tuhan menempatkan aku di sini pasti ada rencana indah untukku. Aku harus jd terang & garam, aku harus menunjukkan pada mereka bahwa aku cinta Indonesia sekalipun aku keturunan Cina. Orang keturunan Cina-pun bisa bekerja & berkarya lebih baik dari mereka...

    BalasHapus
  2. Aku besar di Bali dan kami blastaran China dan yang masih China asli biasa kok sekolah di negeri. emang di luar Bali gimana ya? Sekarang saya di jakarta rata-rata tak perhatikan teman-teman berdarah China memang ga di negeri sih...

    BalasHapus