Sabtu, 11 Oktober 2008

asyiknya belajar membatik

sabtu, 11 oktober 2008 saya dan beberapa teman dari kelas Metode melaksanakan aksi-refleksi ke tempat pembuatan batik di yogyakarta. maka pagi itu jam setengah 9 dengan menggunakan bis kopata nomor103 yang sudah kami carter, kami menuju ke tempat pembuatan batik. tempat pembuatan batik ini bernama KALPIKA. terletak di belakang Pasar Ngasem. berdekatan dengan Taman Sari. begitu tiba kami langsung disambut dengan sukacita oleh Pak Purnomo. Beliau tidak mengajari kami membatik melalui teori tetapi langsung praktek.
pertama, kami diberi kain putih selebar saputangan laki-laki.
kedua, kami diminta menggambar sendir motif yang akan kami batik. saya menggambar Yesus wayang yang sedang meredakan angin ribut. teman2 lain juga sangat antusias menggambar. kami kembali ke masa TK. masa2 menggambar dengan sangat leluasa.
ketiga, motif tadi musti di tutup dengan parafin. karena saya selesai pertama, maka saya yang pertama kali menebalkan garis2 dalam gambar saya menggunakan parafin cair. pada proses ini..saya merasa sangat kesulitan. mengapa? karena saya terbiasa melukis. sedangkan membatik tidak sama dengan melukis. dibutuhkan kesabaran. maka saya pelan-pelan menyatukan diri dengan gambar yang saya buat. pelan-pelan pula saya mulai dapat feel-nya.
keempat, gambar yang sudah diberi parafin disiram air sampai basah banget. setelah itu baru teknik pewarnaanya yang nyaris mirip dengan pewarnaan cat air. tapi jangan kira saya menggunakan kuas...saya menggunakan jari jemari saya untuk mewarnai dan meratakannya. setelah itu kain di jemur.
kelima, setelah kain setengah kering. kain dicelup larutan HCL dan asam nitrit. penggunaa kedua bahan kimia itu agar warna yang sudah kita beri tadi dapat terkunci alias tidak melebar ke bagian gambar yang lain. setelah itu ya dijemur lagi.
keenam, saya kembali mewarnai bagian yang lain demikian seterusnya sampai akhirnya saya harus menutupi gambar saya dengan parafin. kali ini pakai kuas. hal ini di lakukan agar warna tadi terkesan bertekstur.
proses terakhir adalah mencuci kain tadi dengan larutan HCL dan asam nitrit. lalu di cuci air biasa. dan siap direbus agar parafin meleleh. setelah itu baru dijemur... dan jadilah kain batik karya saya yang pertama.
sungguh tidak sederhana membuat batik. dari proses awal sampai akhir dibutuhkan kesebaran.
saya jadi teringat kehidupan saya sendiri. terkadang saya kurang sabar terhadap kehidupan ini. saya ingin cepat2 melihat hasil dari sesuatu hal. dari kehidupan ini. namun melalui proses belajar membatik tadi saya jadi sadar bahwa setiap hal yang kita lakukan...lakukan dengan kesabaran dan penghayatan yang mendalam. sehingga ketika semua usai saya dapat tersenyum puas.


membatik...oh..membatik....tidak sekadar membatik kain namun saya sedang membatik diri saya. ada proses yang panjang dan sulit yang harus saya lalui untuk bisa melihat hasil akhir yang indah. saya harus rela menjadi kain putih yang diberi motf lalu ditebalkan menggunakan canting berisi parafin panas. sakit rasanya. lalu disiram. diberi warna.dijemur di bawah teriknya matahari dan saya musti dimasukkan dalam panci berisi air mendidih di atas tungku berapi yang menyala-nyala..barulah saya dapat melihat diri saya yang berbeda.


pengalaman membatik...merengkuh saya untuk merenungkan kembali diri saya.

1 komentar:

  1. Setiap detik hidup kita..dari mulai pertama kita melihat dunia ini adalah anugerahNya..

    Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mensyukuri itu semua lewat setiap hal yang boleh dan dapat kita lakukan..

    Diriku adalah diriku..dirimu adalah dirimu..keduanya sama-sama bisa menemukan "hidup"..dan keduanya bisa sama-sama menghancurkan "hidup"..

    Apapun yang akan terjadi..terjadilah..selama kita tetap berorientasi untuk menjadi dan tetap "hidup"..

    Jangan pernah kamu mencoba untuk "mendefinisikannya"..tetapi cobalah untuk tetap memegang dan berproses di dalam sebuah tujuan..yaitu untuk "hidup"

    Green Blind

    BalasHapus