Selasa, 18 Desember 2012

talk to my self

Di sela-sela suara hujan

di antara tampiasnya...

aku kembali melihat wajah ini...

wajah jiwaku....

angin yang menderu deru lewat daun jendela

gelombang dingin yang menyeruak mengisi segala arah

di sini aku duduk bersama diriku, lagi.

mudah bagiku kehilangan diriku.

tercecer di antara banyaknya urusan...

tertinggal di atas meja kerja...

terselip di tumpukan tugas...

terbengkalai di puing-puing kesibukan...

teronggok di belakang pemikiran-pemikiran

tanpamu yang tersecer, tertinggal, terselip, terbengkalai  dan teronggok...

hidupku otomatis

hidupku monokromatis....

sudah lama aku mencarimu...

sudah lama aku merindukanmu...

wahai diriku yang  tercecer, tertinggal, terselip, terbengkalai dan teronggok

sudah begitu lama aku tidak menyapamu...

sudah teramat lama aku tidak mendengarkan suaramu...

mari berbincang...

biar hujan juga mendegarkan...

mari bernyanyi...

biar angin ikut mendesau...

mari...

mari jiwaku...

mari diriku...

 

 

 

 

 

 

 

Y. Defrita R.

Wonosobo, 18 Desember 2012

*tulisan ini dibuat karena beberapa waktu yang lalu, cukup lama agaknya saya merasa ada yang terampas dari diri saya. rupa-rupanya saya kehilangan diri saya yang dulu akrab saya ajak bicara, diri saya yang menyempatkan waktu untuk menulis dan melukis. Dan kini kami sudah bertemu kembali....*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar