Jumat, 03 Juni 2011

BISUL

Akhir-akhir ini pikiran saya diusik oleh sesuatu yang membuat saya jadi serba salah. Barangkali bagi sebagian besar orang, apa yang sedang mengusik saya ini bukan perkara yang "wah" tapi bagi saya, ini sudah bikin saya jadi duduk tak tenang, berdiri tak khidmat, tidur pun kadang jadi tak nyaman. Yah mungkin mirip seperti orang yang kena bisul di pantat, semua jadi serba susah dan merepotkan padahal biang keroknya cuma bisul yang kadang besarnya tak lebih dari kacang atom garuda atau kacang polong. Tapi efek jangka pendek dari bisul yang menginvasi sebagian kecil area tubuh kita itu bikin kita panas dingin merem melek meringis menahan nyeri. Paling banter kalau gak tahan ya pergi ke dokter minta obat sampai minta dibedah. Tapi apa yang saya alami ini tidaklah mungkin cukup diselesaikan dengan pergi ke dokter saja sebab ini bukan bisul hehehehehe...so apa dong??

Sungguh tidaklah etis mengungkapkan kartunya di sini walaupun ini blog pribadi saya, tapi saya sadar akan 500 sekian pembaca yang menyambangi blog ini dan saya bertanggung jawab akan kesehatan mata dan hati mereka itu hehehee. Pendek kata saya sedang memikirkan apa yang harus saya lakukan jika saya sendiri berhadapan dengan sebuah kenyataan bahwa saya tidak diterima? ditolak-bahasa yang lebih tegas. Haruskah saya bermanis-manis wajah dan kata? haruskah saya bermanis-manis sikap? atau justru ekstrim yang lainnya, saya tidak ambil pusing dengan semua itu? waduh, ini bukan perkara cinta ditolak sodara-sodari sebangsa dan setanah air. Jadi, jangan dibawa ke sana ya hehehehe (bisa diamuk sama schat).

Yup, ditolak atau tidak diterima dimana-mana gak enak. Ditolak lamaran kerjanya...bikin hati gundah gulana. Ditolak lamarannya oleh pujaan hati...bikin tak ingin hidup lagi. Ditolak idenya oleh rekan kantor...bikin hati panas bukan kepalang. pokoknya ditolak atau tidak diterima itu tidak enak. tapi apa yang harus dilakukan ya kira-kira?

ada banyak pilihan yang terbentang:

a.) kita bisa jadi orang yang hobinya menjilat (kayak kucing dong)

kita bersikap manis dan cari muka biar kita diterima lagi... aduh sodara-sodari, ini mah jauh dari karakter saya.

b). kita bisa jadi orang yang "masa bodo"

hmm...ini lebih ke soal "gak peduli" dah mau diterima apa gak...bodo amat...dan kecenderungannya yaitu tadi menjauh...jaga jarak...tidak lagi mau terlibat...(gak ada lo juga gw idup kok...lu tolak, gw jalan terus).

c). muka badak, walaupun ditolak tetap aja mau terlibat...

dalam kasus tertentu mohon yang c ini jangan dilakukan ya, bisa-bisa bakiak mendarat manis di jidat Anda. dalam persoalan saya, solusi c ini bisa dipertimbangkanlah...tapi kudu nyiapin diri bener2 deh ngadepin orang2 yang sekate-kate begetoh hehehehee...tantangannya disini jeng! Lu udah ditolak, tapi tetap kudu baek sama mereka yang nolak lu...what? yup...tantangannya disini! Bahwa gak semua orang bakal respect sama kita...gak semua orang sayang sama kita...gak semua orang suka sama style kita...dan dalam situasi kayak gitu saya ditantang untuk tidak reaktif...tapi mencoba menyelami mengapa saya di"begitukan" oleh mereka? what's wrong with me? or what's wrong with you guys? hehehehehhee...

FIIIuuuuhhhhh...sodara-sodari....nampaknya saya memang musti merenungkan yang ke-3 itu dengan seksama...hehehehe...maka saya sudahi saja tulisan konyol yang sarat dengan uneg-uneg saya...saya musti merenung....

keep pray for me ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar