Selasa, 31 Mei 2011

Pesimis, Optimis atau Realistis?

Sering saya terpukau oleh kekuatan di dalam diri manusia yang muncul justru di saat kita semua berpikir bahwa sudah tak ada kekuatan lagi. Saya pernah membaca sebuah quote yang sangat bagus, demikian kira2 bunyinya "Kamu tidak akan tahu seberapa kuatnya kamu, sampai kekuatan adalah satu2nya hal yang kamu miliki". Awalnya quote ini tidaklah terlalu membuat saya berpikir "Aha" (lengkap dengan lampu menyala di atas kepala) sampai tadi malam saya menyaksikan sebuah film yang membuat saya menangis terharu.

Film berjudul "Extraordinary Measures" dari novel "The Cure". Film tersebut dibintangi oleh Brendan Fraser dan Harrison Ford. Fil "Extraordinary Measures" ini mengkisahkan sebuah keluarga yang memiliki 3 orang anak. Dua orang anak mereka yang bernama Megan dan Patrick menderita sakit Pompe (Glycogen storage disease type II (also called Pompe disease or acid maltase deficiency) is an autosomal recessive metabolic disorder[1] which damages muscle and nerve cells throughout the body. It is caused by an accumulation of glycogen in the lysosome due to deficiency of the lysosomal acid alpha-glucosidase enzyme. It is the only glycogen storage disease with a defect in lysosomal metabolism, and the first glycogen storage disease to be identified, in 1932. The build-up of glycogen causes progressive muscle weakness (myopathy) throughout the body and affects various body tissues, particularly in the heart, skeletal muscles, liver and nervous system. sumber: wikipedia)

Brendan Fraser berperan sebagai John Crowley yang bekerja di sebuah perusahaan farmasi. Dia dan istrinya (Kelly Russel) berjuang setiap hari untuk merawat dua anak mereka yang menderita Pompe. Dua orang anak mereka ini tidak dapat menggerakan otot-ototnya, mengalami kesulitan bernapas, dan pembengkakan hati. Suatu ketika, Megan, putri mereka yang berusia 8 tahun dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernapas. Dokter yang menangani Megan menemui John dan istrinya serta memberikan penjelasan kepada mereka tentang kondisi Megan. Dengan enteng dokter itu berkata, "sudahlah, kan putri anda sudah hidup melampaui usia yang standar penderita pompe. sudah tak ada lagi yang bisa aku lakukan. aku minta maaf. Sekarang, lakukan apapun sebaik mungkin untuk saat-saat terakhirnya. anggaplah suatu berkah bagi kalian" Otomatis John dan istrinya shock mendengar kata2 dokter ini.

keesokan harinya ternyata kondisi Megan membaik. Dokter itu kembali menemui John dan istrinya, "Hm..putri anda seorang pejuang. dia berjuang hebat untuk bisa pulih." Langsung saja John berkata, "Bukankah ini namanya berkah" dokter itu terdiam dan malu lalu menyingkir. John memegang tangan putrinya dan menatap dia.

Singkat cerita, kondisi Megan dan Patrick makin mengkhawatirkan, sehingga John dan istrinya mau-mau tidak mau harus memikiran obat atau apapunlah yang dapat menyembuhkan anak-anak mereka. Mereka mulai melakukan penggalangan dana untuk Yayasan anak-anak penderita Pompe. Uang yang dkumpulkan itu diberikan kepada Dr. Stonehill (harisson ford) seorang ilmuwan dari Nebraska yang menemukan teori yang dapat menyembuhkan penderita pompe. namun sayangnya teori ini harus diujicobakan dulu sebelum benar-benar masuk manufaktur. Untuk biaya uji coba itulah, Stonehill tak punya uang. Dan John Crowley yang sangat berniat mencari obat untuk anak-anak penderita pompe sangat bersemangat bahkan optimis untuk mencari dana ke sana ke mari agar stonehill segera dapat menguji coba teorinya.

Suatu malam di kamarnya, istrinya berkata demikian kepada John, "Saat aku menatap mata Megan, aku melihat mata yang berjuang! mata yang tidak mau menyerah pada kegagalan atau kemustahilan. maka aku juga akan berjuang." Sejak malam itu mereka bersungguh-sungguh mencari solusi terbaik buat megan, patrick dan seluruh anak pengidap Pompe.

namun apa yang dikira mudah diawal karena mereka sudah mengena Dr. Stonehill namun ternyata tak semudah itu. Dr. Stonehill adalah ilmuwan yang nyentrik. Dia ilmuwan yang bekerja sekehendak hatinya, mudah tersinggung, mudah menyerah, dan pemarah. bayangkang beban John dan istrinya bertambah karena harus berhadapan dengan Dr. stonehill yang dengan enteng mengacaukan kontrak penting dari perusahaan farmasi yang akan mendanai ujicoba dan termasuk pembangunan laboratoriumnya hanya karena stonehill tersinggung!

 tetapi John seakan tiada lelah berjuang demi Megan, patrick dan seluruh anak-anak penderita Pompe, dia melakukan banyak hal agar memperoleh kontrak itu. dan akhirnya dia dapat. Malam itu juga dia serahkan ke Stonehill, dan dia marah luar biasa! tapi coba perhatikan kata-kata John, "Untuk apa kau menciptakan berbagai macam teori, membuat bagan dan diagram yang cantik, namun tak satupun dari itu semua yang membantu manusia!" Dr. stonehill tersentak kaget. Namun ini adalah langkah awal bagi dia untuk juga berjuang.

Film ini memang tergolong drama yang barangkali akan dianggap biasa-biasa saja. Namun yang membuat film ini menarik adalah karakter John yang harus berhadapan dengan orang-orang yang bisa jadi membuat dia patah arang. Dimulai dari Dokter yang pertama kali mendiagnosa Megan dan mengatakan bahwa Megan tidak akan bertahan hidup.

Lalu usahanya untuk mendekati Dr. stonehill. tidak mudah berhadapan dengan orang dengan karakter seperti Stonehill yang semaunya sendiri dan tak peduli pada orang lain. Dan yang paling parah, stonehill ini punya tipe "angot-angotan" kalau orang Jawa bilang alias "kalau pas mood ya mau, kalau lagi gak mood ya gak mau kerja". sampai akhir cerita relasi John dan Stonehill diwarnai oleh ketegangan yang ditimbulkan oleh sifat stonehill yang gampang nyerah.

Lalu atasan John di perusahaan farmasinya yang baru yaitu Dr. Kent Webber (Jared Harris) yang selalu "menjegal" upaya John untuk menemukan pengobatan terbaik buat penderita pompe.

Puncaknya adalah telepon dari Dr. Kent Webber yang mengatakan bahwa enzim yang ditemukan stonehill itu untuk bayi yang butuh suntikan enzim dalam jumlah sedikit. Dan John tidak dapat meneruskan ini semua karena sarat dengan kepentingan (secara Megan dan patrick anaknya John kan juga penderita pompe). John pergi ke ruangannya dan menangis di sana. baru kali itu dia terlihat MENYERAH. Tapi tak lama kemudian Dr. Stonehill mendatangi Dr. Kent Webber dan terlibat dalam perdebatan sengit. Sesuatu yang sangat mengejutkan, bahwa stonehill sekarang berubah..dia menjadi pribadi yang optimis.

Tak berapa lama, Kent Webber mendatangi ruangan john dan mengumumkan bahwa john dipecat  karena proyek pengadaan obat untuk penderita pompe akan diteruskan. dan oleh sebab itu john harus keluar dari perusahaan karena jika tidak perusahaan akan terkena sanksi dari FDA sebab nampak ada konflik kepentingan dalam pengadaan obat itu. dan ide ini disampaikan oleh stonehill kepada kent webber. John senang bahwa dia dipecat karena dengan demikian pengadaan obat itu bisa terwujud.

tapi untuk itu semua, john merelakn dua anaknya menjadi bagian dari uji coba itu. Stonehill hadir di sana. Dan lihatlah, tiba-tiba Megan dan Patrick tertawa tanpa sebab. John dan istrinya bingung. stonehill berkata, "Mereka mabuk gula. dan itu artinya gula itu sudah masuk ke dalam otot mereka. kita berhasil!"

dan sejak saat itulah obat bagi penderita pompe sudah tersedia, bahkan jika dikonsumsi sejak dini, maka seorang anak dengan bawaan pompe akan sembuh sampai akhir hayat.

Betapa perjuangan, sifat optimis dan pantang menyerah itu membuahkan hasil. Tidak hanya Megan dan Patrick yang merasakan khasiatnya namun seluruh penderita pompe dimanapun bisa merasakan hasilnya. Dan tidak hanya mereka saja, tapi stonehill juga mengalami perubahan cara pandang hidup. Dia yang dulu dirundung sifat pesimis kini berubah menjadi ilmuwan yang optimis memandang segala sesuatu.

tetapi benarkah hanya optimistis saja yang dialami oleh stonehill? tidak kawan. John bukan hanya orang yang optimis tapi dia realistis, sehingga dia bisa "mendorong" stonehill dan orang2 lainnya untuk berjuang menciptakan pengobatan untuk penderita pompe. dan pada akhirnya, stonehill pun berubah tidak hanya sekedar optimis tetapi juga realistis!

Melalui film ini saya belajar bahwa orang yang optimis dan realistis adalah orang yang tidak hanya berharap hidup ini berubah suatu saat nanti, berubah seperti keinginan kita namun berjuang untuk perubahan itu! Hidup yang kita jalani ini tidak hanya kita jalani dengan bertelut dalam doa tiada henti kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan namun perjuangan tiada henti. Barangkali doa saja tidaklah cukup tanpa kita sendiri mau berjuang, mau bekerja bersama-sama dengan Kuasa Allah yang juga sedang bekerja dalam hidup kita. ...

Orang  PESIMIS itu ibarat PELAUT YANG SELALU MENGELUHKAN ANGIN...

Orang OPTIMIS itu ibarat PELAUT YANG SELALU BERHARAP ANGIN ITU BERUBAH...

Orang REALISTIS,  itu ibarat PELAUT YANG MENYESUAIKAN LAYARNYA DENGAN ANGIN

(William Arthur Ward)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar