Rabu, 21 Januari 2009

belajar dari...

sudah satu minggu saya ada di Mojokerto untuk melaksanakan stage selama 6 bulan di sini. Dan selama satu minggu pula DIA mengajari saya apa arti KESETIAAN dan INTEGRITAS. Rupanya DIA tahu kalau saya selama ini belum paham betul apa itu INTEGRITAS DAN KESETIAAN.
senin, 19 Januari saya belajar dari seorang bapak tua renta berusia 86 tahun. nama beliau adalah Pak Guntoro. beliau mengkisahkan bahwa sudah 11 tahun beliau merawat istrinya yang sakit dan menemani istrinya sampai istrinya menutup usia. ketika ditanya mengapa beliau mau merawat istrinya yang sakit dan tak berdaya, Pak Guntoro hanya menjawab"dia pasangan saya". jawaban sederhana namun sarat akan makna. Pak Guntoro sebenarnya punya banyak pilihan, misalnya saja, dia bisa saja meninggalkan istrinya itu dan menikah lagi atau menyewa jasa perawat untuk merawat istrinya. namun kenyataannya, Pak Guntoro malah merawat istrinya sampai istrinya tak kuat lagi menanggung sakit. saya teringat sebuah ungkapan yang dilontarkan oleh seorang pelukis-saya lupa namanya, dia mengatakan "saya mencintai istri saya bukan karena... namun saya mencintai istri saya walaupun..." Apakah Anda paham maksudnya? pelukis ini mencintai istrinya bukan karena istrinya cantik,pandai, bijaksana dll...namun dia mencintai istrinya walaupun istrinya sakit-sakitan, penuh kelemahan, tidak cantik, dll. kisah cinta Pak Guntoro dan almarhumah istrinya menunjukkan kepada saya apa itu KESETIAAN.
saat ini, kesetiaan menjadi barang langka. coba buka mata dan telinga namun tutup mulut Anda...lihat sekitar kita...ada begitu banyak pasangan yang bercerai...ada banyak pasangan yang selingkuh...(saya meminta Anda tutp mulut agar tidak tergoda untuk menggosipkan pasangan-pasangan yang mungkin ada di sekitar Anda). KESETIAAN menjadi barang langka dan mahal...bahkan mungkin lebih langka dan mahal ketimbang BBM!! ada banyak hal sebenarnya yang membuat orang sulit untuk SETIA. menurut teman saya (ini diskusi via short message service) faktor-faktor itu antara lain: egoisme dan kekecewaan. saya menambahkan bahwa akar kekecewaan adalah ketidak mampuan kita menerima dan memaklumi hal-hal yang tak mungkin kita ubah. selain itu ada faktor lain yaitu ketidakmampuan untuk mendengarkan dan memperhatikan. padahal kebutuhan dasar manusia adalah dimengerti, diperhatikan dan dikasihi. apabila kita mampu menunjukkan sikap mau mendengarkan, mau memahami, dan berkomunikasi secara sehat...barangkali kita juga mampu SETIA dengan pasangan kita masing-masing.
KESETIAAN sebenarnya tak hanya terbatas pada soal pasangan, namun KESETIAAN dapat menjadi pondasi dalam segala hal...misalnya pekerjaan dan studi. jika kita mampu setia melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita serta membubuhkan cinta kasih di dalamnya...niscaya pekerjaan seberat apapun juga akan menjadi enak dijalani dan tidak ada rasa tertekan atau terpaksa. kesetiaan memang barang langka...namun justru itu, saya dan Anda diundang untuk mempraktekkan KESETIAAN dalam segala lini kehidupan...sama seperti ALLAH yang setia terhadap kita
setiaMu Tuhan ku mengharu hatiku
setiap pagi bertambah jelas
yang ku perlukan tetap Kau berikan
sehingga hatiku puas lelas...
pelajaran kedua yang saya terima adalah ketika saya mengikuti doa malam. pada saat itu ada seorang bapak berperawakan pendek namun sederhana dan bersahaja (itu kesan pertama saya) yang menceritakan permasalahannya saat ini. nama bapak ini adalah Pak Apong. masalah yang dihadapi Pak Apong adalah saat ini kontrak rumahnya sudah jatuh tempo namun dia tak ada uang untuk memperpanjang kontrak rumahnya...sementara itu istrinya sakit-sakitan dan anak-anaknya belum bekerja. pekerjaan Pak Apong sehari-hari adalah berjualan tahu dari kediri. dia berkeliling menjajakan tahunya entah matahari bersinar terik atau hujan deras mengguyur...dia akan setia menjajakan tahunya. di tengah-tengah kesulitan hidup yang menghimpitnya itu Pak Apong setia untuk meluangkan waktu bertelut pada DIA. tatkala Pak Apong berjualan dan kebetulan melewati gereja, maka dia akan masuk dan berdoa di altar gereja barang sebentar...berdua bersama DIA...bercerita pada Sang Bapa yang senantiasa memberikan kelegaan padanya. dia rela meluangkan sejenak waktu bekerjanya untuk bertemu DIA. bayangkan seberapa banyak dari kita yang rela meluangkan waktu barang 10 menit untuk berdua bersama DIA di tengah segala aktivitas kita? tak banyak.
selain itu Pak Apong rajin membaca Alkitab di rumah kontrakannya walaupun dia memiliki gangguan penglihatan. gangguan penglihatan tak membuatnya gentar dan menyerah untuk mengenal lebih dalam lagi DIA melalui sabdaNya. apa yang ditunjukkan oleh Pak Apong adalah sebuah sikap INTEGRITAS di hadapan ALLAH dan manusia. integritas adalah suatu sikap yang mencerminkan keselarasan antara pikiran, perkataan dan perilaku! dan secara sederhana Pak Andar Ismail mengatakan arti Integritas yaitu, "ada orang gak ada orang sikapnya tetap sama" sikap hidup Pak Apong adalah cerminan INTEGRITAS nya terhadap ALLAH. di tengah himpitan permasalahan, Pak Apong masih mampu melihat ALLAH dalam hidupnya. karena seringkali kita sulit melihat ALLAH ketika masalah datang menghadang. sebab yang kita lihat itu masalahnya bukan ALLAH yang senantiasa menyertai kita! Pak Apong mengenal Allah dan dia menujukkan itu dalam hidupnya. Allah yang dikenal dan dicintai oleh Pak Apong itu juga Allah yang menyelenggarakan kehidupan ini.
INTEGRITAS juga suatu sikap yang langka kita jumpai dalam hidup ini. sebab banyak dari kita yang lebih senang "cari muka" demi menyenangkan banyak pihak! namun di hadapan ALLAH jangan sekali-kali kita tidak selaras antara pikiran, perkataan dan perilaku. Allah melihat hati kita! sebagai hamba-hambaNya, saya dan Anda diundang untuk menunjukkan sikap INTEGRITAS dalam hidup dan karya kita...


semoga artikel ini mampu "menggelitik"hati kita...
salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar