Apa warna kulit Tuhan? Apakah ia putih sepertiku?
Apakah ia hitam? Coklat?
Apakah ia berambut lurus? Keriting? Pendek? Panjang?
Aku tidak tahu dengan pasti…
Setahuku di gambar-gambar yang banyak dijual di pinggiran jalan itu,
Dia biasa digambarkan sebagai lelaki berambut gondrong sebahu
Warna rambutnya blonde atau agak kecoklatan dengan tekstur sedikit bergelombang.
Bola matanya berwarna hijau atau terkadang biru…aku tak terlalu jelas.
Dia sedang memakai baju putih.
Penampilannya adalah representasi ras Kaukasia…ras Aria…bukan ras Asia.
Apa ia memang selalu lelaki? Atau perempuan? Bagaimana jika dia bukan keduanya?
Bagaimana aku harus memandang dia? Kata seorang gay.
Bagaimana aku harus mencintai dia? Kata seorang lesbian.
Apakah agama memang sudah terlanjur memberi label lelaki atau perempuan saja pada sosoknya? Pikir seorang transgender.
Lalu bagaimana dengan kami? Pekik seorang transseksual.
Apakah seharusnya dia tidak berlabel…
Tidak perlu dia berambut blonde.
Tidak perlu dia bermata biru atau hijau.
Tidak perlu dia berkulit putih.
Tidak perlu dia lelaki atau perempuan.
Apakah kita menyembah dan menghujat dia karena dia berlabel…
Apa yang membuat kita mendekat padanya?
Aneka label itukah?
Perlukah kita melekatkan semua label itu?
Atau sebaiknya dia tak perlu berlabel…
God is no label…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar