Dalam perjalananku di muka bumi ini aku melihat
engkau yang tiada pernah risau akan hartamu
engkau yang mampu memiliki apapun...
engkau lah yang akan dipuja..
diperjuangkan...
bahkan kalau perlu korbankan yang lain saja...
jangan engkau...
jangan engkau...
engkau yang berkuasa di tahtamu bak raja kecil
engkau yang membangun mesin uangmu
engkau yang populer
engkau yang dipuja sana-sini
sekaligus engkau yang dihujat ketika engkau berbalik punggung...
engkaulah yang menjadi pusat dunia
semua orang menjadi orbitmu...
orang-orang tertentu menjadi planet-planet yang begitu dekat denganmu
wahai tata surya manusia...
sedangkan orang-orang di luar lingkaran orbitmu...
orang-orang yang tak akan pernah masuk daftar orbitmu...
orang-orang yang pada akhirnya membuat orbitnya sendiri...
mereka hanyalah debu-debu di luar angkasamu...
debu yang tak layak masuk hitunganmu
bahkan sekedar sebagai ancaman pun tak layak....
dan demi engkau wahai raja kecil bertahta emas murni...
orang rela menjilatimu
seolah kau lebih menarik ketimbang lolipop lima belas ribu...
seolah manismu begitu legit dan lengket tiada ingin terpisah...
dan seolah tanpa menjilat mu sehari, maka hidup tak ada manis-manisnya...
dan demi engkau wahai ratu kecil bertahta berlian...
orang rela menjadi budakmu...
sedikit kerlinganmu mampu mempengaruhi debit darah ke jantung...
sedikit lenggokmu orang mampu memberikan apapun padamu...
dan sedikit ucapmu entah perintah entah makian...
orang rela mencium ujung sepatu stileto mu yang mengkilap
dan demi orang-orang seperti kalianlah...
nurani dipadamkan...
telinga ditutup...
mata dipejam...
mulut dirapatkan...
demi terus berputar di orbitmu...
demi boleh menjilatimu...
demi boleh menicum ujung sepatumu...
dan demi kalianlah...
terlalu banyak alasan...
pembiaran...
pembenaran...
dilambungkan ke udara...
terlalu....
terlalu banyak....
y.defrita R.
bandung, 8 maret 2012
*inspirasi percakapan dengan seorang teman...terimakasih sharingmu...*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar