Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4
Refleksi ini lahir berdasarkan nyanyian yang saya nyanyikan sewaktu di kamar mandi kemarin sore. Nyanyian berjudul “Pegang Tanganku” dari buku Nyanyikanlah Kidung Baru no.189 bait 1 dan 2. Sebuah lagu yang membuat saya terhenyak dan tergerak untuk merenungkan 23 km yang lalu dan berkilo-kilometer jalan di depan sana. Lagu yang membuat saya bersimpuh dalam keharuan dan kepasrahan…
Ku ingin selalu dekat padaMu
Apa betul aku ingin selalu di dekat Mu?
Jujur saja, jarang sekali aku merindukan Mu…
Entah dengan beribu-ribu apologia…
Aku selalu menghindariMu…
Tapi nyatanya aku tak bisa lari dari Mu…
Karena Engkau selalu mendekat…
Engkau rindu bergaul erat…
Dan aku pun Kau dekap…
Ikut Kau Tuhan tiada jemu
Ah! mengikutiMu bukan perkara mudah ternyata.
Bukan, bukan karena langkahMu yang terlampau cepat,
Justru Kau rela menyamakan kecepatanmu dengan ku.
Tapi mengikutiMu…
Berjalan di belakangMu…
Bukan sekedar baris macam bebek pergi ke kali…
mengikutiMu…
aku harus taat…
aku harus setia…
aku harus menyerahkan diriku padaMu…
Astaga! Dapatkah aku jauh dari jemu?
Bila Kau pimpin kehidupanku
Di dalam hidup sesehari, seringkali aku tidak memberi ruang padaMu…
Seringkali aku tak rela Kau ambil alih hidupku…
Aku sering protes padaMu kan?
Kau tentu ingat aku sering merengek-rengek…
Memohon agar Kau ijinkan aku sekali saja memimpin hidupku…
Kau tak marah…
Kau beri aku kesempatan untuk memimpin hidupku sendiri…
Aku senang…
Aku merasa menang…
Tapi tak lama kemudian aku jatuh dan terpuruk…
Terantuk berulang kali….
Dan aku lelah memimpin hidupku....
Aku tak sanggup…
Tak’kan ‘ku ragu tetap langkahku
Jujur saja, kadang-kadang aku bingung mau Kau bawa kemana aku ini…
Mau bertanya terus, malu hati ini..
Sebab Kau jarang menjawab…
Hanya seulas senyum yang membuatku penuh dengan tanda tanya…
Kadangkala aku pusing dengan rute yang Kau buat…
Sebab Kau tak beri aku penjelasan…
Dan seringkali aku meragukanMu…
Aku meminta ini…
Kau beri aku itu…
Aku sudah tidak tahan…
Kau paksa aku bertahan…
Aku sudah lelah…
Kau buat aku pantang menyerah…
Aku benar-benar tidak mengerti…
Aku tidak tahu…
Dan aku takut menapaki jalanan di depanku…
Medan yang kemarin saja sudah membuatku ngos-ngosan…
Entah bagaimana rupa medan di depan sana…
O jurus’lamat pegang tanganku
Inilah pintaku…
Pegang tanganku…
Sebab Kau tahu sendiri kan, betapa lemahnya aku…
Kau tahu sendiri kan, betapa bandelnya aku…
Maka tolonglah…
Pegang tanganku…
bimbinganMu yang aku perlu
Untuk menapaki jalanan di depan sana yang sungguh tak ku tahu…
Hanya satu yang ku perlu…
Bimbinglah Aku…
Supaya aku belajar memahami apa yang seharusnya menjadi prioritas di dalam hidupku…
Belajar mengenali apa yang menjadi Prioritas Hidup-Mu…
Belajar mengubah arah hidupku…
Supaya aku belajar memegang arah hidup-Mu.
b’ri pertolongan dan kuasaMu
Sungguh aku perlu pertolongan dan kuasaMu…
Persis seperti saat Kau mengutus para murid-Mu…
Kau janjikan pertolongan…
Dan Kau berikan kuasa-Mu…
Kuasa-Mu yang menggerakan hatiku…
Kuasa-Mu yang memampukan aku…
Kuasa-Mu yang memulihkanku…
O Tuhan Yesus pegang tanganku
Tolong…pegang tanganku…
Aku tidak akan sanggup berjalan sendirian…
Pegang tanganku…
Dan aku akan berjalan bersama-Mu!
Gelap perjalanan yang aku tempuh
Kau tak pernah menjanjikan langit selalu cerah…
Burung berkicau dan bunga bermekaran…
Maka aku belajar untuk menerima segala situasi yang terjadi dalam hidupku…
Maka aku belajar untuk menerima setiap warna yang ada…
Bahkan warna yang gelap pekat pun aku terima…
Namun cerah berseri jiwaku
Sebab aku tahu…
Dalam gelap pekat itupun Kau tetap dekat…
Tidak sekedar datang mendekat…
Tetapi Kau berikan ku kekuatan untuk memikulnya…
Memikul salibku…
Mengikuti sosokMu yang juga turut memanggul salib…
Betapa tidak jiwaku menjadi cerah…
Karena Engkau sobat setia…
Susah, kecewa, di dunia fana
Tak bisa ku pungkiri ada banyak kesusahan yang ku temui…
Ada banyak hambatan…
Ada banyak tantangan…
Dan seringkali kekecewaan adalah hal yang harus aku telan…
Tapi aku belajar dariMu…
Belajar untuk menjalani itu semua…
Damai menanti di sorga baka
Sebab hidupku di dunia hanyalah sementara sifatnya…
Aku hanyalah musafir yang sedang berjalan kembali pulang ke rumahku…
Seberat apapun jalan yang ku lalui…
Damai di sorga adalah semangat ku untuk maju…
O jurus’lamat pegang tanganku
Sekali lagi inilah pintaku…
Peganglah tanganku…
Supaya aku tetap berjalan bersamaMu…
Tetap berjalan di depanMu
Walaupun berliku dan terjal
Licin dan gelap…
Peganglah tanganku…
bimbinganMu yang aku perlu
Hanya itu yang aku butuhkan…
Tiada lain yang berharga dan berguna
Selain bimbinganMu…
Selain didikanMu…
Memang tidak selalu enak…
Sebab aku sedang dibentuk…
Tapi ajarlah aku untuk mampu menerima bimbinganMu…
Peka merasakan bimbinganMu..
b’ri pertolongan dan kuasaMu
Biarlah pertolonganMu dan kuasaMu yang melengkapi aku…
Menghibur aku…
Dan menjadi sumber kekuatanku…
Untuk menempuh puluhan kilometer dan bahkan mungkin ribuan mil…
O Tuhan Yesus pegang tanganku
Ya, Tuhan Yesus…
Peganglah tanganku…..
Amin.
Darmo Satelit...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar