Tindakan membasuh kaki sudah lazim dipraktikkan di gereja-gereja. Praktik pembasuhan kaki tentu berpijak pada kisah Injil yang bercerita tentang Dia yang adalah Guru dan Tuhan bersimpuh dan membasuh kaki para murid-Nya. Maka di gereja-gereja pemandangan yang umum ketika Kamis Putih adalah pendeta atau pastor membasuh kaki umat dan umat saling membasuh kaki. Tindakan ini sudah amat lazim dimaknai sebagai panggilan untuk meneladani Yesus yang melayani sesama bahkan yang termarginalkan.
Tetapi homili pastor di Katedral Santo Petrus Bandung memberikan perspektif berbeda tentang pembasuhan kaki. Pembasuhan kaki bukan sekedar panggilan untuk melayani sesama. Tetapi panggilan untuk membasuh kesalahan diri sendiri, kesalahan orang lain. Pembasuhan kaki juga panggilan untuk berkomitmen memberikan diri pada sesama. Panggilan untuk membagikan cinta kepada siapa saja.
Maka undangan pastor tadi adalah agar setiap anggota keluarga saling membasuh kaki sebagai tanda komitmen untuk mengampuni dan membasuh kesalahan anggota keluarga yang lain. Dan memulai hidup yang dialiri oleh Cinta-Nya.
Sebab panggilan untuk mengasihi adalah panggilan untuk berkomitmen. Jangan takut berkomitmen!
Kamis Putih, 24 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar