What a friend we have in Jesus
all our sins and griefs to bear
what a privelege to carry
everything to God in prayer
o what peace we often forteit
o what needless pain we bear
all because we do not carry
everything to God in prayer
have we trials and temptations?
is there trouble anywhere?
we should never be discouraged!
take it to the Lord in prayer
can we find a friend so faithful
who will all our sorrows share?
Jesus knows our every weakness
take it to the Lord in prayer.
Are we weak and heavy laden
cumbered with a load of care
precious Saviour still our refuge
take it to the Lord in prayer
Do thy friend despise, forsake thee?
take it to the Lord in prayer
in His arms He'll take and shiled thee
Thou wilt find a solace there
lagu diatas adalah lagi ciptaan Joseph Medicott Scriven. Seorang pemuda Irlandia lulusan Trinity Collage di Dublin. Setelah lulus dari Trinity Collage dia bertunangan dengan gadis pujaan hatinya. selama bertahun-tahun mereka menjalin relasi yang baik dan sehat sehingga mereka memutuskan untuk menikah. namun naas, tunangan Scriven tewas karena tenggelam. di tengah kedukaan yang sangat hebat akibat kehilangan orang yang dia cintai, dia memutuskan pindah ke Kanada. dia berharap dapat memulai hidup yang baru di sana. di Kanada, Scriven menjadi guru.
kepindahannya ke Kanada bukan berarti membuat dia makin kuat namun justru dia merasa telah meninggalkan ibunya yang sakit-sakitan di Dublin. dia pun memutuskan untuk kembali ke tanah airnya dan merawat ibunya. pada saat itulah dia merasakan kehilangan dan ditinggalkan. dia kehilangan kekasih hatinya, ditinggalkan teman-temannya. keadaan yang sulit bagi Scriven. namun justru di tengah situasi yang muram itu Scriven menuliskan lagu What A Friend We Have in Jesus. lagu yang sangat indah. lagu ini menggambarkan Yesus Kristus sebagai sobat karib kita. ada di sebelah kita. selalu ada bagi kita. bahkan di saat kita lemah sekalipun, Dia ada. ketika satu persatu kawan pergi menjauh, Dia ada di samping kita. ketika harapan hampir sirna, Dia masih di sisi kita memberikan nyala pada harapan kita... yang kita perlukan hanyalah mendekat padaNya...duduk dan bercakap-cakap denganNya!
all our sins and griefs to bear
what a privelege to carry
everything to God in prayer
o what peace we often forteit
o what needless pain we bear
all because we do not carry
everything to God in prayer
have we trials and temptations?
is there trouble anywhere?
we should never be discouraged!
take it to the Lord in prayer
can we find a friend so faithful
who will all our sorrows share?
Jesus knows our every weakness
take it to the Lord in prayer.
Are we weak and heavy laden
cumbered with a load of care
precious Saviour still our refuge
take it to the Lord in prayer
Do thy friend despise, forsake thee?
take it to the Lord in prayer
in His arms He'll take and shiled thee
Thou wilt find a solace there
lagu diatas adalah lagi ciptaan Joseph Medicott Scriven. Seorang pemuda Irlandia lulusan Trinity Collage di Dublin. Setelah lulus dari Trinity Collage dia bertunangan dengan gadis pujaan hatinya. selama bertahun-tahun mereka menjalin relasi yang baik dan sehat sehingga mereka memutuskan untuk menikah. namun naas, tunangan Scriven tewas karena tenggelam. di tengah kedukaan yang sangat hebat akibat kehilangan orang yang dia cintai, dia memutuskan pindah ke Kanada. dia berharap dapat memulai hidup yang baru di sana. di Kanada, Scriven menjadi guru.
kepindahannya ke Kanada bukan berarti membuat dia makin kuat namun justru dia merasa telah meninggalkan ibunya yang sakit-sakitan di Dublin. dia pun memutuskan untuk kembali ke tanah airnya dan merawat ibunya. pada saat itulah dia merasakan kehilangan dan ditinggalkan. dia kehilangan kekasih hatinya, ditinggalkan teman-temannya. keadaan yang sulit bagi Scriven. namun justru di tengah situasi yang muram itu Scriven menuliskan lagu What A Friend We Have in Jesus. lagu yang sangat indah. lagu ini menggambarkan Yesus Kristus sebagai sobat karib kita. ada di sebelah kita. selalu ada bagi kita. bahkan di saat kita lemah sekalipun, Dia ada. ketika satu persatu kawan pergi menjauh, Dia ada di samping kita. ketika harapan hampir sirna, Dia masih di sisi kita memberikan nyala pada harapan kita... yang kita perlukan hanyalah mendekat padaNya...duduk dan bercakap-cakap denganNya!